Lensa kontak, lensa kontak dan kaca mata biasa mempunyai fungsi yang
sama, keduanya merupakan alat bantu penglihatan, hanya saja cara
penggunaannya yang berbeda. penggunaan kaca mata saya rasa anda semua
sudah tahu, yaitu tinggal menggatungkan saja di kedua telinga. berbeda
dengan lensa kontak, lensa kontak penggunaanya ditempel secara langsung
di kornea mata penggunanya.
ada dua jenis lensa kontak, yaitu hard contact lens dan soft contact lens atau yang biasa dikenal dengan soft lens. sedikit cerita tentang soft lens dan hard lens :
Pada awalnya, lensa kontak memang dibuat dari bahan yang rigid/kaku, yang setelah muncul adanya softlens, maka lensa
kontak tersebut sering disebut dengan hard contact lens. Kaca lah
material yang dipakai sebagai bahan lensa kontak pada saat awal
diperkenalkan, sekitar tahun 1887. Baru pada sekitar tahun 1936, plastik
mulai diperkenalkan sebagai bahan pembuatan lensa kontak. Namun hanya
bagian pinggir lensa kontak yang menggunakan plastik, sedangkan pada
bagian zona optiknya (tengah) masih menggunakan kaca. Pengaplikasian
bahan plastik untuk seluruh bagian lensa kontak baru dimulai pada tahun
1946. Plastik jenis PMMA adalah yang paling sering dipakai.
Eksperimen pembuatan soft contact lens baru dilakukan pada akhir –
akhir tahun 1950 dengan menggunakan hydroxyethyl methacrylate (HEMA),
yaitu sejenis bahan polymer yang dapat mengandung air, yang dibuat oleh
Dr. Drahoslav Lim. Bahan ini terus dikembangkan dan masih digunakan
sebagai bahan softlens hingga masa sekarang in
Softlens, tidak lah berposisi sebagai pengganti hard contact lens,
tapi hanya merupakan pelengkap keberadaan lensa kontak. Terbukti hingga
saat ini, lensa kontak berbahan rigid/kaku masih tetap dibuat, bahkan
terus dikembangkan, sebab ada beberapa keunggulan fungsi yang tidak
dapat tergantikan oleh lensa kontak lunak/softlens. Salah satunya adalah
kemampuan dalam membentuk ulang (reforming) kontur permukaan kornea,
sehingga dipakai dalam proses orthokeratology untuk mengatasi myopia
ringan. Lensa kontak kaku juga dapat mengeliminasi efek dari tidak
ratanya kontur kelengkungan kornea, misalnya pada kasus astigmatisme
irregular yang disebabkan oleh kontur lengkung kornea yang tidak
beraturan. Kedua hal tersebut sampai saat ini tidak dapat dilakukan
dengan menggunakan softlens. seiring dengan perkembangan jaman lensa
kontak yang dulunya bertujuan sebagai alat bantu penglihatan,
seperti
yang telah tertulis di atas, lensa kontak selain sebagai alat bantu
penglihatan juga mempunyai kemampuan dalam membentuk ulang (reforming)
kontur permukaan kornea. tapi anda harus tetap hati hati dalam
menggunakan lensa kontak. adalah hal yang wajar jika suatu kegiatan ada
resiko yang baik dan juga resiko yang buruk. begitu juga dengan
penggunaan lensa mata. anda pun juga harus hati-hati dengan resiko
penggunaan lensa kontak, seperti mara merah, iritasi, masukknya benda
asing pada bola mata, dan lain lain.
sangat dianjurkan bagi anda
pengguna lensa kontak untuk selalu menjaga kebersihan, karena jika tidak
dapat mengakibatkan masalah mata yang cukup serius seperti mata kering,
penglihatan menjadi kabur, gatal hingga kebutaan.
Konsekuensi
dari kurang memperhatikan kebersihan lensa kontak memang sangat fatal
bagi kondisi mata. Banyak orang yang tidak cuci tangan sebelum
memakaikan lensa kontak pada mata. Hal ini bisa memicu terjadinya
iritasi yang jika dibiarkan bisa menjadi infeksi parah.
Menurut
Dr. H. Dwight Cavanagh, seorang profesor ahli mata dari Southwestern
Medical Center, Amerika Serikat dalam tulisannya “Eye and Contact Lens”
pada 2003, mengungkapkan sebanyak 2.500 pengguna lensa kontak mengalami
“corneal ulcers”. Hal itu terjadi pada pengguna yang menggunakan lensa
kontak setiap hari.
Corneal ulcer yaitu kondisi dimana terdapat
luka terbuka pada kornea. Hal ini sering disebabkan oleh infeksi dan
luka kecil atau goresan yang bisa terjadi akibat penggunaan lensa kontak
yang kurang hati-hati.
Gejala yang timbul biasanya produksi air
mata yang meningkat, sensitif terhadap cahaya, pandangan menjadi kabur,
gatal dan nyeri. Jika gejala tersebut dibiarkan dan tidak dilakukan
perawatan intensif bisa memicu terjadinya kebutaan.
artikel ini
dibuat bukan untuk membuat anda takut menggunakan lensa kontak, tapi
bertujuan agar anda para pengguna lensa kontak agar lebih berhati hati
dan lebih menjaga kebersihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar