Penyakit Hipoglikemia (Kadar Gula Darah Rendah)
Beberapa
hari ini, aku selalu memposting tulisan yang berkaitan dengan
kesehatan, itu semua dilakukan berdasarkan request yang masuk, setelah
kemarin sempat sibuk dengan vertigo dan migraine, maka kali ini aku
berkesempatan untuk sedikit mendalami masalah hipoglikemia.
Dan
ternyata teman sekantorku juga mengalami hal ini, hmm sepertinya bukan
hanya satu orang saja, karena beberapa kali ada kejadian karyawati yang
pingsan di tempat kerja. OK mari kita mulai, oh iya, sebagai catatan
awal, tulisan ini adalah kompilasi dari beberapa tulisan yang aku
temukan, isinya hanya sekedar informasi dasar, jadi jangan dijadikan
rujukan kesehatan yah J
DEFINISI HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemia
adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60 mg/dl.
Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara
70-110 mg/dL. Sementara pada penderita diabetes (diabetes memiliki
beberapa type, jadi silahkan merujuk kepada jenis diabetes yang ada),
kadar gula darahnya tersebut berada pada tingkat terlalu tinggi; dan
pada penderita hipoglikemia, kadar gula darahnya berada pada tingkat
terlalu rendah.
Hal
ini sangat membahayakan bagi tubuh, terutama otak dan sistem syaraf,
yang membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal dari makanan
berkarbohidrat dalam kadar yang cukup. Kadar gula darah normal adalah
80-120 mg/dl pada kondisi puasa, atau 100-180 mg/dl pada kondisi setelah
makan
Kadar
gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh
mengalami kelainan fungsi. Otak sebagai organ yang sangat peka terhadap
kadar gula darah yang rendah, akan memberikan respon melalui sistem
saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin
(adrenalin). Hal ini akan selanjutnya merangsang hati untuk melepaskan
gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga.
Jika kadar gula turun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.
PENYEBAB
Hipoglikemia bisa disebabkan oleh:
- Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas
- Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya
- Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal
- Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa di hati.
Secara umum, hipoglikemia dapat dikategorikan sebagai yang berhubungan
dengan obat dan yang tidak berhubungan dengan obat. Sebagian besar kasus
hipoglikemia terjadi pada penderita diabetes dan berhubungan dengan
obat.
Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat lebih jauh dapat dibagi lagi menjadi:
Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat lebih jauh dapat dibagi lagi menjadi:
- Hipoglikemia karena puasa, dimana hipoglikemia terjadi setelah berpuasa
- Hipoglikemia reaktif, dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi terhadap makan, biasanya karbohidrat.
HIPOGLIKEMIA PENDERITA DIABETES
Hipoglikemia paling sering terjadi disebabkan oleh insulin atau obat
lain (sulfonilurea) yang diberikan kepada penderita diabetes untuk
menurunkan kadar gula darahnya. Jika dosis obat ini lebih tinggi dari
makanan yang dimakan maka obat ini bisa bereaksi menurunkan kadar gula
darah terlalu banyak.
Penderita diabetes berat menahun sangat peka terhadap hipoglikemia berat. Hal ini terjadi karena sel-sel pulau pankreasnya tidak membentuk glukagon secara normal dan kelanjar adrenalnya tidak menghasilkan epinefrin secara normal. Padahal kedua hal tersebut merupakan mekanisme utama tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang rendah.
Penderita diabetes berat menahun sangat peka terhadap hipoglikemia berat. Hal ini terjadi karena sel-sel pulau pankreasnya tidak membentuk glukagon secara normal dan kelanjar adrenalnya tidak menghasilkan epinefrin secara normal. Padahal kedua hal tersebut merupakan mekanisme utama tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang rendah.
HIPOGLIKEMIA KARENA PENGGUNAAN OBAT OBATAN LAINNYA
Pentamidin yang digunakan untuk mengobati pneumonia akibat AIDS juga bisa menyebabkan hipoglikemia. Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan psikis yang secara diam-diam menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk dirinya.
HIPOGLIKEMIA YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN OBAT OBATAN
Pentamidin yang digunakan untuk mengobati pneumonia akibat AIDS juga bisa menyebabkan hipoglikemia. Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan psikis yang secara diam-diam menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk dirinya.
HIPOGLIKEMIA YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN OBAT OBATAN
Pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama
bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan
stupor.
Olah raga berat dalam waktu yang lama pada orang yang sehat jarang menyebabkan hipoglikemia.
Olah raga berat dalam waktu yang lama pada orang yang sehat jarang menyebabkan hipoglikemia.
Puasa yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia, hanya jika terdapat
penyakit lain (terutama penyakit kelenjar hipofisa atau kelenjar
adrenal) atau mengkonsumsi sejumlah besar alkohol. Cadangan karbohidrat
di hati bisa menurun secara perlahan sehingga tubuh tidak dapat
mempertahankan kadar gula darah yang cukup. Pada orang-orang yang
memiliki kelainan hati, beberapa jam berpuasa bisa menyebabkan
hipoglikemia. Bayi dan anak-anak yang memiliki kelainan sistem enzim
hati yang memetabolisir gula bisa mengalami hipoglikemia diantara
jam-jam makannya.
HIPOGLIKEMIA REAKTIF
Seseorang yang telah menjalani pembedahan lambung bisa mengalami
hipoglikemia diantara jam-jam makannya (hipoglikemia alimenter, salah
satu jenis hipoglikemia reaktif). Hipoglikemia terjadi karena gula
sangat cepat diserap sehingga merangsang pembentukan insulin yang
berlebihan. Kadar insulin yang tinggi menyebabkan penurunan kadar gula
darah yang cepat.
Hipoglikemia alimentari kadang terjadi pada seseorang yang tidak menjalani pembedahan. Keadaan ini disebut hipoglikemia alimentari idiopatik.
Hipoglikemia alimentari kadang terjadi pada seseorang yang tidak menjalani pembedahan. Keadaan ini disebut hipoglikemia alimentari idiopatik.
Jenis hipoglikemia reaktif lainnya terjadi pada bayi dan anak-anak
karena memakan makanan yang mengandung gula fruktosa dan galaktosa atau
asam amino leusin. Fruktosa dan galaktosa menghalangi pelepasan glukosa
dari hati; leusin merangsang pembentukan insulin yang berlebihan oleh
pankreas. Akibatnya terjadi kadar gula darah yang rendah beberapa saat
setelah memakan makanan yang mengandung zat-zat tersebut.
Hipoglikemia reaktif pada dewasa bisa terjadi setelah mengkonsumsi alkohol yang dicampur dengan gula (misalnya gin dan tonik). Pembentukan insulin yang berlebihan juga bisa menyebakan hipoglikemia. Hal ini bisa terjadi pada tumor sel penghasil insulin di pankreas (insulinoma). Kadang tumor diluar pankreas yang menghasilkan hormon yang menyerupai insulin bisa menyebabkan hipoglikemia.
Penyebab lainnya adalah penyakti autoimun, dimana tubuh membentuk antibodi yang menyerang insulin. Kadar insulin dalam darah naik-turun secara abnormal karena pankreas menghasilkan sejumlah insulin untuk melawan antibodi tersebut.
Hal ini bisa terjadi pada penderita atau bukan penderita diabetes. Hipoglikemia juga bisa terjadi akibat gagal ginjal atau gagal jantung, kanker, kekurangan gizi, kelainan fungsi hipofisa atau adrenal, syok dan infeksi yang berat.
Hipoglikemia reaktif pada dewasa bisa terjadi setelah mengkonsumsi alkohol yang dicampur dengan gula (misalnya gin dan tonik). Pembentukan insulin yang berlebihan juga bisa menyebakan hipoglikemia. Hal ini bisa terjadi pada tumor sel penghasil insulin di pankreas (insulinoma). Kadang tumor diluar pankreas yang menghasilkan hormon yang menyerupai insulin bisa menyebabkan hipoglikemia.
Penyebab lainnya adalah penyakti autoimun, dimana tubuh membentuk antibodi yang menyerang insulin. Kadar insulin dalam darah naik-turun secara abnormal karena pankreas menghasilkan sejumlah insulin untuk melawan antibodi tersebut.
Hal ini bisa terjadi pada penderita atau bukan penderita diabetes. Hipoglikemia juga bisa terjadi akibat gagal ginjal atau gagal jantung, kanker, kekurangan gizi, kelainan fungsi hipofisa atau adrenal, syok dan infeksi yang berat.
Penyakit hati yang berat (misalnya hepatitis virus, sirosis atau kanker) juga bisa menyebabkan hipoglikemia.
MEKANISME HIPOGLIKEMIA
Mekanisme respon hipoglikemia, pada awalnya, tubuh secara otomatis
memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darah dengan melepaskan
epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf.
Epinefrin akan merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi juga
menyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat,
kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa
lapar).
Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen.
Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral.
Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi.
Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen.
Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral.
Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi.
Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.
Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL. Maka dari itu diagnosis hipoglikemia baru bisa ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah. Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana.
Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL. Maka dari itu diagnosis hipoglikemia baru bisa ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah. Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana.
Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan
darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin. Untuk
mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar
insulin dalam darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam).
Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan, dilakukan untuk menentukan lokasi tumor.
GEJALA HIPOGLIKEMIA
Gejala hipoglikemia memang tidak mudah dikenali karena hampir sama
dengan gejala penyakit lain,seperti diabetes dan kekurangan darah
(anemia). Gejala-gejala hipoglikemia antara lain gelisah, gemetar,
banyak berkeringat, lapar, pucat, sering menguap karena merasa ngantuk,
lemas, sakit kepala, jantung berdeba-debar, rasa kesemutan pada lidah,
jari-jari tangan dan bibir, penglihatan kabur atau ganda serta tidak
dapat berkonsentrasi.
Hipoglikemia dapat menyebabkan penderita mendadak pingsan dan harus
segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan serta infus
glukosa. Jika dibiarkan terlalu lama, penderita akan kejang-kejang dan
kesadaran menurun. Apabila terlambat mendapatkan pertolongan dapat
mengakibatkan kematian.
Hipoglikemia berbahaya dibandingkan kelebihan kadar gula darah
(hiperglikemia) karena kadar gula darah yang terlalu rendah selama lebih
dari enam jam dapat menyebabkan kerusakan tak terpulihkan
(irreversible) pada jaringan otak dan saraf. Tidak jarang hal ini
menyebabkan kemunduran kemampuan otak.
PRINSIP PENGOBATAN
Prinsip dari pengobatan hipoglikemia adalah menaikan kembali kadar gula darah yang rendah itu sehingga mencapai kadar normalnya. Makanya gejala hipoglikemia ini dapat menghilang dalam beberapa menit setelah penderita mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus buah, air gula atau segelas susu.
Namun untuk seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten. Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau biskuit). Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius.
Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati. Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit.
Jika hipoglikemia yang terjadi itu akibat adanya tumor penghasil insulin, maka cara penyembuhannya adalah harus diangkat melalui pembedahan. Sebelum pembedahan, biasanya diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor (misalnya diazoksid). Untuk seseorang yang sering mengalami hipoglikemia, tapi bukan penderita diabetes, dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil.
Prinsip dari pengobatan hipoglikemia adalah menaikan kembali kadar gula darah yang rendah itu sehingga mencapai kadar normalnya. Makanya gejala hipoglikemia ini dapat menghilang dalam beberapa menit setelah penderita mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus buah, air gula atau segelas susu.
Namun untuk seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten. Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau biskuit). Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius.
Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati. Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit.
Jika hipoglikemia yang terjadi itu akibat adanya tumor penghasil insulin, maka cara penyembuhannya adalah harus diangkat melalui pembedahan. Sebelum pembedahan, biasanya diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor (misalnya diazoksid). Untuk seseorang yang sering mengalami hipoglikemia, tapi bukan penderita diabetes, dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil.
KESADARAN MENGONTROL GULA DARAH
Hipoglikemia memang kurang disadari oleh masyarakat luas yang lebih
mengenal penyakit diabetes sebagai akibat tingginya kadar gula darah
(hiperglikemia). Padahal, hipoglikemia menjadi akibat yang paling sering
terjadi jika penderita diabetes tidak memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai diet rendah gula yang benar, kadar gula darah yang dibutuhkan
oleh tubuh haruslah seimbang tidak terlalu tinggi atau rendah. Cara yang
paling mudah untuk mengetahui kadar gula darah dalam tubuh dengan cara
mengecek kadar gula secara rutin.
Untuk menjaga agar kadar gula selalu normal, perhatikan pola makan, olah
raga ringan secara teratur untuk membantu pembakaran glukosa menjadi
energi dan merangsang produksi insulin, hindarkan stress atau gangguan
emosional lainnya dan disiplin minum obat sesuai anjuran dokter. Bagi
yang jelas terkena hipoglikemia dapat menaikkan kembali kadar gula
darahnya dengan mengonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet
glukosa), jus buah, air gula, atau segelas susu. Atau bisa juga
mengkonsumsi HD Clover Honey.Madu ini mengandung fruktosa dan glukosa
alami yang mudah diubah menjadi energi oleh tubuh. Kandungan fruktosanya
bisa menjadi sumber energi dan aman bagi penderita diabetes sehingga
tetap dapat diet tanpa terkena resiko hipoglikemia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar